Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana semua perangkat elektronik di mobil Anda bisa berfungsi?
Jawabannya terletak pada sistem kelistrikan yang kompleks.
Fungsi sistem kelistrikan mobil sangatlah penting dalam menunjang kinerja keseluruhan kendaraan.
Sistem ini layaknya sistem saraf pada tubuh manusia yang memiliki fungsi untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengontrol energi listrik di dalam mobil.
Sistem ini sangat penting untuk mengoperasikan berbagai sistem dan komponen di dalam mobil, seperti lampu, sistem audio, sistem pengisian baterai, sistem pengapian, sistem pendinginan, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, banyak pemilik kendaraan hanya mengetahui keberadaan listrik yang ada di mobil melalui tanda-tanda yang sederhana.
Padahal kenyataannya, sistem kelistrikan yang ada pada mobil memiliki komponen dan rangkaian yang cukup rumit.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai sistem kelistrikan mobil, mulai dari komponen-komponennya hingga cara kerjanya.
Apa Fungsi Sistem Kelistrikan Mobil?
Sistem kelistrikan mobil memiliki beberapa fungsi vital yang menunjang kinerja kendaraan. Berikut adalah 5 fungsi utama sistem kelistrikan mobil:
- Menyalakan Mesin
Sistem starter yang didukung oleh baterai dan komponen kelistrikan lainnya memungkinkan mesin untuk dinyalakan dengan cepat dan efisien dengan memasok listrik dari baterai mobil ke sistem pengapian.
- Menyalakan Lampu
Sistem kelistrikan juga digunakan untuk menyalakan lampu pada mobil, baik lampu depan, belakang, dan lampu interior semuanya bergantung pada sistem kelistrikan untuk menghasilkan cahaya.
- Menyalakan Alat Elektronik
Selain itu, sistem kelistrikan juga digunakan untuk menyalakan alat elektronik pada mobil seperti radio, AC, power window, dan berbagai perangkat elektronik lainnya hanya bisa berfungsi dengan adanya pasokan listrik.
- Mengisi Daya Baterai
Sistem kelistrikan mobil (Alternator) juga berfungsi untuk mengisi daya baterai mobil saat mesin berjalan.
- Mengoperasikan Sistem Pengisian Bahan Bakar
Sistem kelistrikan juga berperan dalam mengoperasikan sistem pengisian bahan bakar, seperti pompa bahan bakar dan injektor. Karena sistem injeksi bahan bakar modern sangat bergantung pada sinyal listrik untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke mesin.
Dalam keseluruhan, sistem kelistrikan mobil memiliki peran penting dalam menjaga kinerja mobil dan kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Komponen Sistem Kelistrikan Mobil
1. Komponen Input
Komponen ini berfungsi sebagai penyalur kelistrikan ke lebih dari satu perangkat, baik perangkat dengan sistem menyalakan manual maupun otomatis.
Contoh perangkat yang pengaktifannya perlu dilakukan secara manual adalah kenop, tombol, saklar, dan switch. Sementara itu, perangkat dengan pengaktifan otomatis contohnya adalah indikator serta sensor.
2. Komponen Output
Komponen output merupakan perangkat atau media yang akan menyala sebagai hasil dari aktifnya sistem kelistrikan dalam mobil. Komponennya terdiri dari audio, LED, air conditioner (AC), head unit, motor wiper, hingga klakson mobil.
3. Supply Arus
Komponen kelistrikan yang satu ini berfungsi untuk menjadi sumber arus listrik bagi komponen mobil lainnya, mulai dari audio, lampu, hingga pendingin udara mobil.
Terdapat dua komponen utama pada supply arus, yakni baterai dan alternator (dinamo ampere). Baterai pada mobil umumnya memiliki kemampuan menyalurkan arus listrik hingga 12 volt.
Sementara alternator, ukuran arus listrik yang dapat disalurkan lebih tinggi, yaitu mencapai 14 volt.
4. Sistem Kontrol
Komponen kelistrikan mobil berikutnya adalah sistem kontrol. Komponen ini mengandalkan rangkaian prosesor pada komputer untuk menyalakan dan mematikan kelistrikan mobil.
Apabila mobil menerapkan sistem komputerisasi, komponen sistem kontrol ini pasti diperlukan. Secara kinerja, teknologi dalam sistem kontrol tentu lebih canggih, karena dapat bekerja dengan otomatis tanpa bantuan pengemudi.
Misalnya kelistrikan pada sistem pengereman ABS, Engine Control Module, Transmission Control Module, Auto Levelling Headlamp, dan lain sebagainya.
5. Wiring Harness
Wiring harness atau rangkaian kabel berfungsi sebagai pengalir yang mendistribusikan arus listrik dari sumbernya menuju berbagai perangkat mobil yang membutuhkan. Rangkaian kabel ini saling berkaitan dan terhubung satu sama lain.
Jadi, apabila terdapat salah satu dari rangkaian kabel yang bermasalah, risikonya dapat terjadi menyeluruh pada komponen kabel yang harus Anda ganti. Contoh dari rangkaian kabel listrik ini adalah wiring mesin, wiring AC, dan wiring audio.
Cara Kerja Sistem Kelistrikan Mobil
Secara sederhana, cara kerja sistem kelistrikan mobil mirip dengan sistem peredaran darah karena tubuh memiliki jantung (baterai) di mana darah (arus listrik) akan mengalir di sepanjang kabel (pembuluh darah).
Baterai akan menyimpan listrik yang dihasilkan oleh alternator mobil, kemudian mendistribusikannya ke bagian-bagian mobil yang membutuhkan. Arus listrik tersebut mengalir keluar dari baterai dalam satu arah melalui terminal positif dan kembali lagi ke baterai melalui terminal negatifnya.
Sistem kelistrikan mobil sewaktu-waktu bisa terganggu akibat pemakaian atau kelalaian perawatan. Andai ini terjadi, jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan mengganggu pasokan listrik ke mesin serta merusak beberapa perangkat elektronik.
Fungsi sistem kelistrikan mobil sangatlah penting dalam menunjang kinerja kendaraan. Dengan memahami komponen-komponen dan cara kerjanya, Anda dapat melakukan perawatan yang tepat untuk menjaga sistem kelistrikan mobil tetap optimal.
Belajar Sistem Kelistrikan Mobil di OJC Auto Course
Jika Anda mengalami masalah pada sistem kelistrikan mobil, sebaiknya segera konsultasikan dengan mekanik yang berpengalaman.
Ingin mendalami lebih jauh tentang sistem kelistrikan mobil? Daftar sekarang juga di OJC Auto Course dan pelajari cara memperbaiki berbagai masalah kelistrikan.
Dapatkan ilmu dan keterampilan yang Anda butuhkan untuk menjadi seorang mekanik profesional.
